Italia
menganut sistem pendidikan berupa sekolah publik yang cakupannya sangatlah luas
dimana sistem pendidikan di negara ini sudah berlangsung sejak 1859, ketika
Legge Casati (Casati UU) mengamanatkan pendidikan sebagai tanggung jawab
bersama (Penyatuan Italia, terjadi di tahun 1861). Undang-undang yang dibuat
Casati merupakan undang-undang yang mewajibkan pendidikan dasar dengan tujuan
untuk mengurangi buta huruf yang ada di negeri Italia.
Undang-undang
ini memberikan kontrol pendidikan dasar ke satu kota, dari pendidikan menengah
ke regioni (negara), dan perguruan tinggi yang dikelola oleh Negara. Bahkan
dengan Undang-Undang Casati yang telah diberlakukan dengan mewajibkan siswa
untuk mendapatkan pendidikan, tetap saja masih ada anak yang tidak dikirim
sekolah oleh orangtuanya terutama di daerah pedesaan bagian Selatan Italia.
Seiring
berjalannya waktu, undang-undang yang mengatur tentang pendidikan terus dikaji
hingga akhirnya Italia memiliki suatu sistem yang digunakan oleh semua anak.
Dasar dari sistem pendidikan di Italia untuk anak-anak di sekolah diberi nama
sistem Lombardia. Maksudnya, pendidikan di Italia mencakup semua tahapan
pendidikan yaitu mulai dari sekedar menitipkan bayi untuk pra-dasar, pendidikan
dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan yang bertaraf internasional.
Kurikulum yang mereka gunakan pun telah disahkan dalam bentuk undang-undang.
Saat ini sistem sekolah
yang ada di Italia yaitu :
1.
TK/Pra-sekolah, (Scuola Materna) 3 –
5 tahun
2.
Sekolah Dasar, (Scuola Primer) 6 -10
tahun
3.
Sekolah Menengah, (Scuola Media) 11 –
14 tahun
4.
Sekolah Menengah Atas, (Scuola Superiore,
liceo) 15 – 19 tahun
5.
Pendidikan Tinggi, (Universita) 19
tahun dan seterusnya
Pemerintah
Italia membebaskan biaya untuk semua anak hingga akhir pendidikan dasar. Selain
itu, semua anak yang ada di Italia wajib bersekolah hingga usia mereka 16
tahun. Departemen Pendidikan, Penelitian dan Perguruan Tinggi (Ministero dell’Università e della Ricerca)
bertanggung jawab untuk administrasi sekolah negeri di Italia.
Masa
wajib belajar berlangsung selama sembilan tahun dan terdiri dari sekolah dasar
dan sekolah menengah di semua daerah. Tahun ajaran di Italia biasanya berjalan
dari pertengahan September sampai akhir Juni. Untuk jam sekolah bervariasi
antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, bisa 5 jam, 6 jam, setengah
hari, bahkan satu hari penuh.
Anak-anak
balita di Italia dijaga dengan berbagai cara, antara lain dengan childminders, dititipkan di kelompok
bermain, ataupun tempat penitipan anak dengan fasilitas kesehatan yang lengkap.
Pengelolaan fasilitas ini dilakukan dalam suatu organisasi, bisa oleh
pemerintah ataupun swasta.
Tempat
penitipan anak dengan fasilitas kesehatan yang lengkap diperuntukkan bagi
anak-anak yang berusia 3 bulan sampai dengan 3 tahun. Komunitas ini disebut Asile Nido. Tidak semua anak diwajibkan
untuk dititipkan di tempat ini, biasanya orang tua yang sibuk bekerjalah yang
menggunakan komunitas ini. Biaya untuk setiap anak bergantung pada pendapatan
setiap orang tua yang menitipkan anaknya. Asile
Nido merupakan komunitas yang dimiliki oleh pemerintahan Italia yang telah
memiliki reputasi yang sangat baik dan memiliki standar yang lebih tinggi
daripada swasta. Asile Nido memiliki
jadwal makan dengan kandungan gizi pada menu yang telah diperhitungkan dan
dikonsultasikan oleh ahli gizi yang diberikan kepada anak-anak yang dititipkan
di tempat ini. Asile Nido biasanya
buka dari 09:00-16:00 namun fleksibel terhadap kemungkinan bagi orang tua yang
bekerja melebihi jam tersebut.
Asile Nido
merupakan salah satu bukti bahwa pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting di negara ini. Berawal dari usia dini, setiap anak diperhatikan
kebutuhannya, baik dari segi gizi, kenyamanan, hingga pembelajaran yang kelak
berguna bagi tumbuh kembang anak tersebut.
1. TK
/ Pra-sekolah (Scuola Materna)
Setiap
anak yang telah berusia 3 – 5 tahun wajib mengenyam pendidikan di scuola
materna. Orang tua, pemerintah, dan para pelaku pendidikan wajib menyediakan
pendidikan untuk anak-anak yang telah mencapai usia 3-5 tahun ini. Oleh sebab
itu, setiap anak berhak mendapatkan satu tempat di sekolah reguler milik
pemerintah tersebut. Pendidikan pra-sekolah di Italia bebas biaya atau gratis
kecuali sekolah yang dikelola oleh swasta.
2. Sekolah
Dasar (Scuola primer / Elementare)
Usia
6 tahun merupakan usia yang diwajibkan untuk mengenyam pendidikan di sekolah
dasar. Bahkan, pada perubahan undang-undang yang baru memperbolehkan anak yang
telah berusia lima setengah tahun untuk mulai masuk sekolah dasar (hal ini
berkaitan agar sekolah yang ada di Italia sejalan dengan sekolah-sekolah Eropa
lainnya). Semua anak yang akan berusia enam tahun pada 31 Desember boleh
mendaftar dan masuk sekolah dasar.
Pendidikan
yang diajarkan pada anak-anak di Sekolah Dasar (kurikulum), antara lain :
membaca, menulis, matematika, geografi Italia, bahasa Inggris, ilmu pengetahuan
(Sains), musik, komputer, agama (pilihan), dan studi sosial. Anak-anak
bersekolah selama lima tahun. Setiap kelas memiliki daya tampung antara 10 sampai
25 siswa.
3. Sekolah
Menengah (Scuola Media)
Sekolah
Menengah (Scuola Media) wajib diikuti
oleh semua anak yang telah berusia 11 – 14 tahun. Hal ini tercantum dalam
kurikulum nasional yang yang diamanatkan oleh Departemen Pendidikan Publik (Ministero della Pubblica Istruzione, MPI). Siswa
mengikuti kelas 30 jam per minggu, meskipun beberapa sekolah mungkin memberikan
tambahan kelas jika ada permintaan (hingga 40 jam). Jika ada kelas tambahan
(sore hari), biasanya dibiayai dari anggaran sekolah, seperti kelas komputer,
bahasa asing, olahraga, musik (meskipun instrumen dibeli oleh orang tua) dan
klub catur.
Setiap
semester, setiap siswa menerima laporan guru mereka mengenai bakat, perilaku,
dan prestasi. Pada akhir tahun ketiga, setiap siswa mengikuti ujian tertulis
matematika, sains dan bahasa asing. Ujian lisan pun dilakukan untuk semua mata
pelajaran, kecuali agama. Jika ada individu berkebutuhan khusus, maka soal-soal
ujian diadaptasikan dengan tahap perkembangan individu tersebut. Siswa yang
berhasil adalah mereka telah memperoleh ijazah sekolah menengah (diploma di licenza media) lalu pindah
ke sekolah menengah atas.
4. Sekolah
Menengah Atas (Scuola Superiore, liceo)
Sekolah
Menengah (Scuola Media) wajib diikuti
oleh semua anak yang telah berusia 15 – 19 tahun. Sekolah Menengah Atas (scuola Superiore) ditempuh antara tiga
sampai dengan lima tahun kehadiran. Siswa wajib mengikuti dua tahun (biennio) di kelas umum lalu dilanjutkan
dengan satu pilihan kelas di tahun ketiga (triennio).
Saat ini siswa harus memilih program studi yang mereka inginkan untuk
dipelajari, tergantung universitas apa yang mereka minati nantinya sehingga
sekolah membantu menjuruskan siswa tersebut.
Ada
dua kategori sekolah menengah atas yaitu liceo
(seperti tata bahasa Inggris sekolah), yang lebih bersifat akademis, dan Istituto, yang pada dasarnya adalah
sebuah sekolah kejuruan. Setiap sekolah kota memiliki sekolah klasikal, sebuah
sekolah ilmu pengetahuan dan teknis atau sekolah kejuruan sesuai dengan
karakteristik siswa. Bahkan di kota-kota besar pun ada sekolah pelatihan guru
dan sekolah seni dan mungkin ada sejumlah sekolah kejuruan yang mencerminkan
industri lokal setempat.
Pada
umumnya tersedia tempat untuk semua siswa di sekolah-sekolah menengah atas.
Untuk dua tahun pertama di sekolah menengah atas semua siswa mempelajari hal
yang sama, antara lain : agama, sejarah Italia, bahasa dan sastra, ilmu
pengetahuan, matematika, bahasa asing, geografi, sosial budaya, dan studi fisik
pendidikan. Penjurusan secara khusus (indirizzi)
dimulai pada tahun ketiga ketika mereka bersekolah di sekolah menengah atas.
5. Pendidikan
Tinggi (Universita)
Universitas
yang ada di Italia tersedia untuk semua siswa jika mereka telah menyelesaikan
lima tahun dari sekolah menengah dan menerima ijazah sekolah menengah atas.
Selain itu, sangatlah memungkinkan bagi siswa yang ingin menjadi mahasiswa bila
dirinya telah menyelesaikan sekolah kejuruan. Dalam rangka mendapatkan ijazah
sekolah menengah atas (diploma di
maturità), siswa harus mengikuti ujian dan lulus ujian baik secara tertulis
maupun lisan. Pertama, mengenai ujian tertulis, mereka akan diminta untuk
membuat satu karangan (esai) yang berhubungan dengan sastra, sejarah, ilmu
pengetahuan, ataupun masyarakat. Tes tertulis yang kedua, biasanya berupa
penelitian yang berhubungan dengan spesialisasi yang mereka pilih. Tes tertulis
yang ketiga adalah ujian yang lebih umum dan mencakup pertanyaan mengenai
isu-isu kontemporer dan siswa diminta menjawab dengan menggunakan salah satu
bahasa asing yang telah dipelajari. Jika mereka lulus, maka mereka berhak
mendapatkan ijazah sekolah menengah atas dan dapat melanjutkan ke tingkat
universitas dengan menunjukkan ijazah mereka tersebut.
Mereka
yang melanjutkan ke universitas akan mengenyam pendidikan selama 4 – 6 tahun.
Pendidikan Tinggi di Italia didasarkan pada sistem yang ada di perguruan tinggi
tersebut. Otonomi dan kebebasan akademik tidak hanya melekat pada lembaga
tersebut, tetapi terjamin dalam undang-undang.
Pemerintah
Italia pun melakukan investasi secara besar-besaran dengan dengan meningkatkan
penyediaan layanan multimedia, laboratorium bahasa, dan pelajaran jarak jauh di
tingkat pendidikan tinggi. Universitas-universitas besar ini terletak di
kota-kota besar yang ada di Italia, antara lain : Bologna (tertua di dunia
didirikan pada 1088), Turin, Roma, Florence, Ferrara, Naples, Modena dan masih
banyak lagi.
6.
Pendidikan Khusus di Italia
Italia
telah memiliki kebijakan pendidikan inklusif sejak tahun 1970-an dengan
anak-anak cacat yang dididik di sekolah-sekolah umum. Tambahan dukungan yang
diberikan kepada sekolah-sekolah umum tersebut adalah dalam bentuk guru kelas
yang memiliki kompetensi untuk mendampingi anak-anak (individu) berkebutuhan
khusus.
Berbagai
langkah-langkah legislatif telah berusaha dilakukan oleh pemerintah Italia
untuk mencapai integrasi penuh dari anak-anak cacat tersebut, sehingga mereka
mendapatkan pendidikan secara penuh di kelas yang berisikan anak-anak normal di
setiap tingkatan yang ada di sekolah. Setiap kelas yang berisikan 20-25 anak
normal diperkenalkan dengan satu anak penyandang cacat. Selanjutnya, anak yang
menyandang kecacatan tersebut mendapatkan hak yang sama dengan anak-anak
lainnya. Selain itu, guna mengoptimalkan pencapaian pendidikan pada anak-anak
yang memiliki kecacatan ataupun anak yang berkebutuhan khusus tersebut, maka
sekolah menyediakan satu guru khusus yang telah memiliki potensi dalam
menangani dan mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus di masing-masing kelas
yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Dukungan yang ditawarkan untuk
anak-anak berkebutuhan khusus pun sangatlah penuh, tidak hanya guru yang
mendampingi mereka secara khusus, akan tetapi semua guru yang ada di sekolah
pun memberikan layanan kepada mereka, misalnya : jika suatu sekolah memiliki 20
guru, maka guru tersebut akan menyediakan waktunya hingga 20 jam per minggu dan
memberikan layanan kepada anak berkebutuhan khusus tersebut.
Pemerintah
Italia sendiri telah mewajibkan setiap anak yang ada di negara mereka untuk
bersekolah, tanpa kecuali para penyandang cacat fisik dan mental, ataupun anak
berkebutuhan khusus lainnya. Pemerintah menetapkan suatu kurikulum yang
melandasi pendidikan di setiap sekolah, namun tetap memberikan kebebasan setiap
sekolah untuk menjalankan sekolah mereka sesuai dengan anak (individu) yang ada
di sekolah tersebut.
Hukum
yang mengatur anak-anak penyandang cacat, (1992), secara garis besar menyatakan
bahwa pendidikan diberikan kepada para penyandang cacat mulai dari taman kanak-kanak,
SD, dan sekolah menengah. Beberapa kelas juga diadakan di pusat-pusat
rehabilitasi dan rumah sakit sehingga bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang
tidak bisa datang ke sekolah, tetap dapat belajar dan memperoleh pendidikan
seperti anak-anak normal lainnya. Kelas ini diatur oleh Direktorat Pendidikan
yang ada di tingkat provinsi yang berkoordinasi dengan layanan kesehatan, serta
pusat-pusat masyarakat dan swasta di bawah naungan Departemen Kesehatan dan
Departemen Tenaga Kerja. Pemerintah menyewa guru untuk mendampingi anak-anak
berkebutuhan khusus tersebut lalu diberikan pelatihan khusus dalam hal
psikologi dan pedagogi yang terkait. Guru dengan mandat khusus tersebut menjadi
guru (Insegnanti di Sostegno) di
sekolah setempat kelompok (Circolo Didattici)
dan bertugas memberikan pembelajaran hingga anak berkebutuhan khusus tersebut
siap masuk ke sekolah formal sesuai dengan tingkat pencapaian masing-masing
anak, seperti masuk ke sekolah dasar ataupun sekolah menengah di setiap
sekolah. Guru-guru pendamping anak berkebutuhan khusus ini pun melakukan kerja
sama dengan guru biasa dalam menyediakan dukungan kepada anak-anak berkebutuhan
khusus tersebut.
Selain
itu, setiap anak berkebutuhan khusus dipelihara dan sangat diperhatikan oleh
negara, walaupun fasilitas yang ada di negara tersebut belum lengkap benar.
Akan tetapi, banyak orang di italia akan bersedia membantu individu
berkebutuhan khusus secara sukarela dan spontan.
Komentar
Posting Komentar