Langsung ke konten utama

ANALISIS PEMBELAJARAN

Pengertian Analisis Pembelajaran
Secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis memiliki arti sebagai tindakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dalam makna lain analisa atau analisis dikatakan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna meneliti struktur kegiatan atau tindakan tersebut secara mendalam.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu upaya merangkum sejumlah besar data  mentah yang berkaitan dengan pendidikan, untuk kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Analisis pembelajaran adalah langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruahan terdiri atas ; 1). Analisis kebutuhan pembelajaran, 2) Menentukan tujuan pembelajaran, 3). Memilih dan mengembangkan bahan ajar, 4). Memilih sumber belajar yang relvan, 5). Memilih dan merencanakan system evaluasi dan tindak lanjut. Tahapan ini dilakukan terutama untuk menentukan tujuan pembelajaran.
Analisis pembelajaran dilakukan dengan menganalisis tuntutan dan kebutuhan belajar siswa yang sangat beragam. Keberagaman tersebut perlu diakomodasi dalam kegiatan pembelajaran, sebab penyeragaman terhadap siswa yang realitasnya beragam, bukanlah tindakan yang bijak dan proporsional.
2.2.  Komponen-komponen Analisis Pembelajaran
a.      Analisis Perilaku dan Karakteristik Siswa
Identifikasi perilaku dan karakteristik siswa adalah salah satu upaya para guru yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, berkaitan dengan program pembelajaran tertentu.
Adapun tujuan identifikasi perilaku dan karakteristik siswa diantaranya; 1) Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan kemampuan serta karakteristik awal siswa sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. 2). Menyeleksi tuntutan, bakat, minat, kemampuan, serta kecenderungan peserta didik berkaitan dengan pemilihan pemilihan program-program pembelajaran tertentu yang akan diikuti mereka. 3). Menentukan desain program pembelajaran dan atau pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.

2.3.  Analisis Kompetensi Guru
Analisis kompetensi guru adalah upaya yang dilakukan sekolah untuk memperoleh pemahaman tentang bakat, minat, kecenderungan, dan kemampuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara keseluruhan. Adapun beberapa hal yang perlu dianalisis dari kompetensi guru adalah sebagai berikut; 1). Kemampuan memberikan bekal pengetahuan, 2). Membina kesadaran, keyakinan, sikap positif dalam diri siswa.

2.4.  Analisis Lingkungan Belajar
Pembelajaran berkualitas dapat terjadi apabila ada kerja sama yang baik antara guru dan siswa, serta didukung oleh fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut. Karena pentingnya faktor fasilitas dan lingkungan, sekolah sebagai penyelenggara pendidikan perlu melaksanakan analisis lingkungan belajar sebelum memulai kegiatan pembelajaran.
Adapun hal yang perlu dianalisis dalam lingkungan belajar adalah sebagai berikut; 1). Lingkungan fisik yang mampu menumbuhkan semangat belajar siswa, 2). Iklim kelas yang kondusif untuk belajar. 3). Sarana pendukung kegiatan pembelajaran yang layak dan memadai.

2.5.  Tujuan Pelaksanaan Analisis Pembelajaran
Pelaksanaan Analisis Pembelajaran bertujuan untuk memperoleh informasi akurat mengenai komponen-komponen pembelajaran. setelah didapat informasi yang akurat, penyelenggara kegiatan pembelajaran dalam hal ini guru atau sekolah bisa menjadikan informasi tersebut sebagai dasar dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Analisis pembelajaran perlu dilakukan untuk meminimalisir  kesalahan tindakan atau kesalahan penerapan strategi pembelajaran yang mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi tidak optimal dan tujuan pembelajaran gagal dicapai.
Dengan melaksanakan analisis pembelajaran sebelum menentukan tujuan pembelajaran, maka pembelajaran yang ideal dan proporsional dapat segera tercapai.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTERISTIK INOVASI

BAB II KARAKTERISTIK INOVASI 2.1 Pengertian Karakteristik Inovasi Secara etimologis, istilah karakteristik merupakan susunan dua kata yang terdiri dari kata karakteristik dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari Bahasa Inggris yakni  characteristic , yang artinya mengandung sifat khas. Ia mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Secara garis besar karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek. Secara umum, Karakteristik Inovasi Pendidikan dapat diartikan berdasarkan kata Karakteristik dan Inovasi Pendidikan. Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda khusus. Inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery yang di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan masalah pendid

Sistem Pendidikan di Italia

Italia menganut sistem pendidikan berupa sekolah publik yang cakupannya sangatlah luas dimana sistem pendidikan di negara ini sudah berlangsung sejak 1859, ketika Legge Casati (Casati UU) mengamanatkan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama (Penyatuan Italia, terjadi di tahun 1861). Undang-undang yang dibuat Casati merupakan undang-undang yang mewajibkan pendidikan dasar dengan tujuan untuk mengurangi buta huruf yang ada di negeri Italia. Undang-undang ini memberikan kontrol pendidikan dasar ke satu kota, dari pendidikan menengah ke regioni (negara), dan perguruan tinggi yang dikelola oleh Negara. Bahkan dengan Undang-Undang Casati yang telah diberlakukan dengan mewajibkan siswa untuk mendapatkan pendidikan, tetap saja masih ada anak yang tidak dikirim sekolah oleh orangtuanya terutama di daerah pedesaan bagian Selatan Italia. Seiring berjalannya waktu, undang-undang yang mengatur tentang pendidikan terus dikaji hingga akhirnya Italia memiliki suatu sistem yang digunakan oleh s