Nama :
Puput Purnama Sari
NIM :
0250113010531
Jurusan :
Dharmacarya
Semester :
II (DUA)
Tugas : Psikologi Perkembangan
Soal:
Ada satu keluarga, yang pada awalnya seorang
duda mempunyai dua orang anak dan
seorang janda yang mempunyai tiga orang anak. Kemudian mereka menikah. Anak
pertama dari pihak suami adalah anak laki-laki yang tidak suka bubur dan tai
kucing. Pada suatu hari ketika anak laki-laki tersebut ditanya oleh ibunya
apakah anak laki-laki itu mempunyai PR atau tidak dan mengapa anak laki-laki itu
jarang belajar. Anak laki-laki itu menjawab dia tidak pernah ada PR. Anak
perempuan dari pihak ibu curiga dengan tingkah laku anak laki-laki tersebut,
kemudian anak perempuan mencari tahu tentang sebab dan tingkah laku anak
laki-laki tersebut. Setelah mengetahui yang sebenarnya anak perempuan itu
memberitahu kepada ibunya bahwa sebenarnya anak laki-laki tersebut sering tidak
mengerjakan PR dan jarang belajar.
Pertanyaan:
Bagaimana cara menghadapi sikap anak laki-laki tersebut beserta keluarganya
dengan penyelesaian Teori Behavior ?
Jawaban:
Teori
Behavior adalah teori belajar yang menekankan pada hasil
belajar dan tidak memperhatikan pada proses berpikir siswa.
Menurut saya untuk menyikapi tingkah laku anak
laki-laki tersebut berdasarkan teori behavior orang tuanya selalu memberikan
tekanan kepada anaknya untuk terus belajar supaya mendapatkan hasil maksimal
tanpa memikirkan keinginan lain anak tersebut. Padahal seorang anak selain dia
harus menjalankan kewajibannya utnuk belajar, dia juga punya keinginan lain
seperti bermain atau mendapatkan hiburan. Apabila terus ditekan oleh orang
tuanya pasti anak tersebut merasakan kejenuhan dan merasa tidak nyaman dengan
suasana yang seperti it uterus setiap harinya.
Solusi untuk anak
tersebut adalah memberikan pengertian bahwa yang diinginkan orang tuanya pasti
bertujuan untuk kebaikan masa depan anaknya. Tapi seorang anak masih butuh
pengawasan dan nasihat dari orang tua. Mungkin setelah melakukan kewajibannya
yaitu belajar, anak tersebut bisa meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk
menjalankan keinginan atau hobby yang lain. Seperti minta izin untuk pergi
bermain sepak bola bersama teman-teman sebayanya hanya sekedar berolahraga atau
mencari hiburan saja. Pasti orang tua akan memberikan izin asal yang dilakukannya
itu baik, tidak merugikan dirinya sendiri maupun merugikan orang lain.
Solusi untuk orang
tuanya adalah sebagai orang tua harus bisa memposisikan dirinya sebagai anak
muda yang tentunya mempunyai titik kejenuhan. Mungkin dengan memberikan kebebasan
seperti dalam menjalankan hobbynya. Atau ketika waktu liburan atau weekend tiba,
para orang tua hendaknya mengajak anak-anak untuk pergi berlibur atau bermain
yang bertujuan untuk sekedar selingan atau refresh otak
Komentar
Posting Komentar