Langsung ke konten utama

Review Artikel "MEDIA SEBAGAI PANGLIMA"

Biografi : artikel berjudul “MEDIA SEBAGAI PANGLIMA” karya Seno Gumira Ajidarma artikel ini dipostkan pada hari Selasa, 4 Juni 2013 di Kebun Jeruk.
Tujuan penulis : menyelaraskan kegunaan dan fungsi dari media.
Fakta unik : fakta unik yang terdapat dalam artikel ini adalah media digunakan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Selain itu sekarang ini banyak media massa baik media cetak maupun elektronik bersifat tidak netral karena sebagian besar menampilkan berita-berita yang kurang membawa manfaat bagi kalangan pelajar maupun yang lainnya.

Artikel ini mengangkat tema tentang fungsi dan kegunaan dari media. Sekarang ini banyak media massa, baik media cetak maupun elektronik yang tidak netral. Dan sekarang ini sebagian besar media banyak digunakan hanya untuk kepentingan pribadi, terutama bagi orang-orang yang bermateri lebih dan banyak uang. Selain itu media juga telah disalahgunakan dan disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Karena media yang fungsi sebenarnya sebagai media pembelajaran dan media ilmu pengetahuan sekarang ini banyak digunakan untuk hal-hal yang lebih menyangkut kepentingan pribadi dan demi keuntungan diri sendiri.
Kita sebagai seorang mahasiswa sebelum memberi komentar atau kritik tentang apa yang dituliskan dalam sebuah artikel. Sebaiknya kita harus melihat dari berbagai aspek dan sudut pandang yang berbeda. Apakah tulisan atau artikel itu sesuai dengan fakta atau hanya sekedar sensasional saja. Dan kita juga harus menganalisis terlebih dahulu sebelum menilai artikel tersebut. Karena kita mempunyai dua mata dan satu mulut, artinya jangan pernah melihat suatu permasalahan dengan sebelah mata, tetapi lihatlah dari sudut pandang yang berbeda yaitu dengan memahami isi dari artikel tersebut. Setelah melihat dan menganalisis barulah kita dapat berkomentar dan memberi kritik pada sebuah tulisan atau artikel.
Jika artikel tersebut dituliskan dengan tujuan hanya untuk sensasional saja atau tidak berdasarkan fakta sebaiknya artikel tersebut diulang kembali dan menuliskan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi pembacanya.
Apabila artikel tersebut ditulis berdasarkan fakta yang sebenarnya maka sangat disayangkan apabila media hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat pribadi. Selain itu media juga di katakan sudah tidak netral yang artinya hanya diperuntukan untuk hal-hal yang kurang penting dan kurang bermanfaaat bagi para pemirsanya. Berita-berita sekarang banyak memuat tentang peristiwa-peristiwa yang sebagian besar memperlihatkan hal-hal tertentu atau hanya itu-itu saja yang ditampilkan. Hendaknya orang-orang yang bekerja sebagai pencari berita atau seorang wartawan dapat menampilkan berita-berita yang mempunyai banyak manfaat bagi kalangan pelajar maupun yang lainnya. Seorang wartawan harus mempunyai komitmen yang tepat dan harus bertanggung jawab dengan berita atau info-info yang telah didapatkan. Jangan hanya karena sesuatu yang mungkin hanya memberi keuntungan secara sepihak mengakibatkan berita-berita atau info-info yang telah didapat tidak jadi ditayangkan atau yang awalnya buruk diganti menjadi baik dan sebaliknya. Sudah saatnya orang-orang yang bekerja sebagai wartawan mulai menampilkan dengan apa adanya tentang info-info yang telah didapat khususnya yang mempunyai banyak manfaat dan banyak mengandung ilmu pengetahuan sebagai pembelajaran yang nantinya akan menambah pengetahuan dan intelektual bagi para penonton maupun pembacanya.
Selain itu media juga merupakan salah satu penyebar info tercepat dalam perkembangan ilmu teknologi dan ilmu pengetahuan. Maka, dari itu sangat disayangkan apabila media digunakan hanya untuk hal-hal pribadi yang sekiranya hanya memberi keuntungan kepada pihak tertentu. Sangat diperlukan sekali bagi para wartawan untuk lebih mementingkan berita-berita yang lebih banyak manfaatnya daripada berita-berita yang bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu.
Dan dari semua peristiwa tersebut muncul pertanyaan dalam diri saya yaitu “sebenarnya keuntungan apa yang didapat bagi pihak-pihak tertentu yang manfaatkan media hanya untuk kepentingannya sendiri atau pribadi ?”
Refleksi diri (mengutarakan kembali) : 
Saya rasa dengan kejadian seperti ini perlu adanya kesadaran bagi para wartawan untuk memperbaiki dan mengemas kembali tayangan berita-berita, baik cetak maupun elektronik menjadi berkualitas dan mempunyai mutu yang tinggi baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun hal-hal yang menyangkut kepentingan pribadi. Dan semua berita-berita tersebut hendaknya memiliki banyak manfaat dan tujuan yang baik dan jelas. Dan mengembalikan fungsi dan kegunaan yang sebenarnya dari media yaitu dengan perumpamaan media sebagai panglima.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTERISTIK INOVASI

BAB II KARAKTERISTIK INOVASI 2.1 Pengertian Karakteristik Inovasi Secara etimologis, istilah karakteristik merupakan susunan dua kata yang terdiri dari kata karakteristik dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari Bahasa Inggris yakni  characteristic , yang artinya mengandung sifat khas. Ia mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Secara garis besar karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek. Secara umum, Karakteristik Inovasi Pendidikan dapat diartikan berdasarkan kata Karakteristik dan Inovasi Pendidikan. Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda khusus. Inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery yang di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan masalah pendid

ANALISIS PEMBELAJARAN

Pengertian Analisis Pembelajaran Secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis memiliki arti sebagai tindakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dalam makna lain analisa atau analisis dikatakan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna meneliti struktur kegiatan atau tindakan tersebut secara mendalam. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu upaya merangkum sejumlah besar data  mentah yang berkaitan dengan pendidikan, untuk kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti. Analisis pembelajaran adalah langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruahan terdiri atas ; 1). Analisis kebutuhan pembelajaran, 2) Menentukan tujuan pembelajaran, 3). Memilih dan mengembangkan bahan ajar, 4). Memilih sumber belajar yang relvan, 5). Memili

Sistem Pendidikan di Italia

Italia menganut sistem pendidikan berupa sekolah publik yang cakupannya sangatlah luas dimana sistem pendidikan di negara ini sudah berlangsung sejak 1859, ketika Legge Casati (Casati UU) mengamanatkan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama (Penyatuan Italia, terjadi di tahun 1861). Undang-undang yang dibuat Casati merupakan undang-undang yang mewajibkan pendidikan dasar dengan tujuan untuk mengurangi buta huruf yang ada di negeri Italia. Undang-undang ini memberikan kontrol pendidikan dasar ke satu kota, dari pendidikan menengah ke regioni (negara), dan perguruan tinggi yang dikelola oleh Negara. Bahkan dengan Undang-Undang Casati yang telah diberlakukan dengan mewajibkan siswa untuk mendapatkan pendidikan, tetap saja masih ada anak yang tidak dikirim sekolah oleh orangtuanya terutama di daerah pedesaan bagian Selatan Italia. Seiring berjalannya waktu, undang-undang yang mengatur tentang pendidikan terus dikaji hingga akhirnya Italia memiliki suatu sistem yang digunakan oleh s