Langsung ke konten utama

Eksperience Is The Best Teacher :)

Eksperience atau pengalaman yang pernah saya alami salah satunya adalah pentingnya menghargai perasaan atau suatu hal yang dialami oleh seseorang yang patut kita ketahui dan kita mengerti. Dan semua itu berawal ketika saya merasakan sakit hati dengan adanya sebuah penghianatan dalam sebuah hubungan (pacaran). Semua itu terjadi saat hubungan kami mulai mengalami berbagai masalah yang dipicu dengan banyaknya orang yang tidak menyukai hubungan kami (pacaran) antara saya dan dia. 
Awalnya hubungan kami berjalan dengan lancar dan saling menjaga kepercayaan satu sama lain. Kami selalu berkomitmen untuk terus menjaga hubungan ini agar tetap baik sampai kapanpun. Tetapi ketika saya akan menjalani ujian nasional (UN), disaat itulah saya berpikir untuk segera menyelesaikan semua masalah agar saat UN nanti tidak ada masalah-masalah yang membuat saya menjadi tidak fokus dengan UN. Saat akan pulang sekolah saya berencana untuk bertemu dengan dia, kebetulan sekali waktu itu pemikiran kami sama yaitu sama-sama ingin bertemu. Setelah disepakati bertemu di tempat biasa kami bersama dan disaat itulah masalah baru muncul. Perasaan senang yang awalnya saya rasakan karena ingin menyelesaikan semua masalah ternyata semuanya menjadi suatu hal yang sangat menyakitkan bagi saya. Sesampai di tempat itu ada seorang cewek dengan wajah penuh rona kebahagiaan. Dengan ragu dan rasa bersalah dia mengatakan untuk memutuskan hubungan kami dan akan bertunangan dengan cewek yang ada disampingnya. Spontan dengan penjelasan itu membuat saya marah dan benar-benar kehilangan kendali. Marah yang saya rasakan saat itu makin tidak bisa terkendali dengan mengetahui kalau cewek itu dulu pernah menjalin hubungan bersamanya.
Semua kata-kata kasar saya keluarkan sembari untuk sedikit mengurangi rasa kecewa dalam diri saya. Semenjak saat itu sampai saya akan menjalani UN pikiran saya menjadi kacau dan tidak fokus. Saya sering menangis dan selalu berkata "kenapa harus seperti ini". Ketika hari pertama UN saya berharap dia akan memberi semangat kepada saya setidaknya melalui SMS, tetapi semua itu hanya harapan sia-sia saja. Singkat cerita UN telah berlalu dan setelah UN saya sudah mulai merasakan ketenangan dan mulai mengikhlaskan semuanya. Tak terduga HP berbunyi tanda adanya SMS. SMS itu menjelaskan bahwa dia tidak jadi melangsungkan pertunangannya dengan alasan dia menyesal dengan apa yang telah diperbuat serta keputusan untuk bertunangan adalah keputusan yang salah dan memohon agar saya bisa kembali lagi dengannya. Dengan perasaan cukup senang mengetahui hal itu saya ingin sekali kembali dengannya dan memulai semuanya dari awal. Tetapi setelah saya pertimbangkan keputusan saya kurang tepat. Karena saya masih merasakan sakit dengan kejadian tempo lalu. Akhirnya saya memutuskan untuk sementara ini tidak menjalin hubungan dengan dia (pacaran). Meskipun sampai saat ini dia tetap berusaha untuk terus ingin kembali bersama saya, saya tetap teguh dengan keputusan saya. Saya hanya ingin dia bisa menghargai keputusan saya dan berpikir dua kali untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.
Dan saya ingin dia bisa memahami dan mengerti perasaan cewek. Memahami betapa berharganya mengerti orang lain, dan dengan cara itu setidaknya akan membentuk pribadinya menjadi lebih baik dan tidak sembarangan dalam melakukan suatu perbuatan agar tidak menyakiti perasaan orang lain.
Semenjak kejadian itu saya mulai berpikir untuk tidak sembarangan menjalin hubungan dengan orang lain (hubungan pacaran). Karena dari semua pengalaman yang pernah saya alami benar-benar mengajarkan saya untuk menghargai, memahami, dan menerima semuanya dengan hati ikhlas. Pada intinya adalah semua hal yang mengajarkan betapa berharganya sebuah pengalaman hidup dan membentuk sebuah komitmen yang patut dihargai.

KARENA BAGI SAYA "PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK" BAGI KEHIDUPAN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTERISTIK INOVASI

BAB II KARAKTERISTIK INOVASI 2.1 Pengertian Karakteristik Inovasi Secara etimologis, istilah karakteristik merupakan susunan dua kata yang terdiri dari kata karakteristik dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari Bahasa Inggris yakni  characteristic , yang artinya mengandung sifat khas. Ia mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Secara garis besar karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek. Secara umum, Karakteristik Inovasi Pendidikan dapat diartikan berdasarkan kata Karakteristik dan Inovasi Pendidikan. Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, tanda khusus. Inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau discovery yang di gunakan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk memecahkan masalah pendid

ANALISIS PEMBELAJARAN

Pengertian Analisis Pembelajaran Secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis memiliki arti sebagai tindakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Dalam makna lain analisa atau analisis dikatakan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna meneliti struktur kegiatan atau tindakan tersebut secara mendalam. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu upaya merangkum sejumlah besar data  mentah yang berkaitan dengan pendidikan, untuk kemudian diolah menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti. Analisis pembelajaran adalah langkah awal yang perlu dilakukan sebelum melakukan pembelajaran. Langkah-langkah sistematis pembelajaran secara keseluruahan terdiri atas ; 1). Analisis kebutuhan pembelajaran, 2) Menentukan tujuan pembelajaran, 3). Memilih dan mengembangkan bahan ajar, 4). Memilih sumber belajar yang relvan, 5). Memili

Sistem Pendidikan di Italia

Italia menganut sistem pendidikan berupa sekolah publik yang cakupannya sangatlah luas dimana sistem pendidikan di negara ini sudah berlangsung sejak 1859, ketika Legge Casati (Casati UU) mengamanatkan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama (Penyatuan Italia, terjadi di tahun 1861). Undang-undang yang dibuat Casati merupakan undang-undang yang mewajibkan pendidikan dasar dengan tujuan untuk mengurangi buta huruf yang ada di negeri Italia. Undang-undang ini memberikan kontrol pendidikan dasar ke satu kota, dari pendidikan menengah ke regioni (negara), dan perguruan tinggi yang dikelola oleh Negara. Bahkan dengan Undang-Undang Casati yang telah diberlakukan dengan mewajibkan siswa untuk mendapatkan pendidikan, tetap saja masih ada anak yang tidak dikirim sekolah oleh orangtuanya terutama di daerah pedesaan bagian Selatan Italia. Seiring berjalannya waktu, undang-undang yang mengatur tentang pendidikan terus dikaji hingga akhirnya Italia memiliki suatu sistem yang digunakan oleh s